Search this blog

Mar 20, 2011

Live Happily Ever After, Mungkinkah Itu?

Jakarta, November 19, 2007

Kebanyakan dari kita, menginginkan sebuah pernikahan yang bahagia, mapan secara keuangan, dengan anak yang lucu-lucu dan pintar-pintar, tetapi kenapa tidak semua pernikahan berakhir dengan suka cita?
Mungkin diantara kita mengetahui banyak pasangan suami-istri yang bercerai. Kebanyakan karena cinta yang dulunya ada kini sudah pudar karena berbagai masalah yang ada. Apa sih yang salah, yang mampu memisahkan sepasang suami istri yang dulunya saling mencinta?
Kenapa masalah keuangan sering menjadi pemicu perceraian? Pengelolaan keuangan yang baik itu seperti apa?
Di jaman sekarang ini, perlukah bagi seorang istri untuk selalu bangun lebih pagi dan tidur lebih lambat daripada suami, untuk memastikan agar semua urusan rumah tangga berjalan dengan baik?
Sebagai suami yang baik, perlu gak sih sampai kita harus memberikan uang belanja  kepada istri untuk belanja tas mahal seperti tas LV?
Bila suami mesti membantu adik-adik dan orang tuanya, istri juga harus mengirim uang bulanan kepada orang tuanya, ada jumlah yang disarankah gak sih, berapa yang harus dikirim?
Seringkali kita bingung, apa sih yang harus dilakukan, karena tidak adanya bimbingan yang jelas dan juga tidak ada tempat bertanya. Konsultasi kepada teman dekat dan keluarga, seringkali malah menjadikan masalah semakin berbelit-belit karena ada unsur keterlibatan secara emosi, karena mereka pasti akan sulit untuk berpikir secara adil.
Terkadang juga suami istri bisa bertengkar karena urusan mertua. Sampai dimana batas baik dan buruknya? Harus bertanya pada siapa?
And, benarkah pacar kita saat ini, merupakan calon terbaik yang kita pilih untuk menjadi suami/istri kita? Dapatkah jawabannya dengan mengikuti bimbingan pra nikah yang diadakan minggu depan ini. Jangan sampai kelewatan.

Dulu, saya dan suami saya, perlu waktu 6 tahun, sebelum memutuskan untuk menikah. Ragu-ragu terus dan juga tidak ada tempat bertanya. Kalau ada seminar seperti ini, mungkin akan sangat membantu kami dalam mengambil keputusan.
Pusdiklat ABI, MBI dan WBI  Pusat mengadakan bimbingan pra nikah, yang akan diadakan selama 2 hari  pada tgl 24-25 November, 2007, jam 08.30am sd 5pm di Ekayana Buddhist Center. Biaya Rp 100,000 per pasang(untuk biaya makalah dan pengganti makan siang dan snacks selama 2 hari).
Saran saya, daftar aja, jadi peserta, dengerin, tidak hanya mereka yang sudah menentukan wedding date yang harus mengikuti kursus ini, tetapi pasangan yang sudah terpikir untuk menikah juga boleh ikutan, sekalian belajar.
Catatan kaki:
Email ini saya tulis dan posting di milis dharmajala, dalam rangka membantu program suami saya memperkenalkan "Bimbingan Pra Nikah". Suami saya waktu itu menjabat sebagai koordinator seksi pendidikan di MBI Pusat. Program ini sampai sekarang masih berlangsung, untuk yang berminat, mungkin bisa menghubungi MBI Pusat.

1 comment:

  1. Berbagi info, bagi vihara atau cetiya yang belum punya aplikasi, ini ada pembuatan aplikasi sederhana berbasis blog secara GRATIS. Info lengkapnya bisa dilihat di:

    www.tiny.cc/appsgratisdong

    Bantu share ke teman, siapa tau mereka butuh. Terima kasih...

    ReplyDelete