Search this blog

Mar 19, 2011

Buku: The Bhikkhus' Rules, A guide for Laypeople

Kuala Lumpur, Agustus 28, 2003

Wah, lagi hangat nich diskusi tentang Vinaya.
Ada sebuah buku menarik yang ditulis oleh Bhikkhu Ariyesako, terbitan Sanghaloka Forest Hermitage, Australia.
Judulnya 'The Bhikkhus' Rules, A guide for Laypeople'.

Buku ini membahas Vinaya Bhikkhu yang berkaitan dengan umat awam. Ada latar belakang cerita kenapa vinaya tersebut diberlakukan dan juga guide bagi umat awam tentang apa yang harus dilakukan sehubungan dengan vinaya tersebut.

Disamping itu juga ada keterangan tentang "Modernization? The Great Standards". Bagian ini menjelaskan bahwa sejak peraturan vinaya diberlakukan oleh Sang Buddha 2500 tahun yang lalu, banyak hal yang telah berubah. Apakah peraturan-peraturan tersebut harus dimodernisasi and dibuat up to date? Ternyata, dalam jamannya Sang Buddha, telah ada compromise untuk mereka yang bertempat tinggal di luar negara bagian tengah India Utara. Misalnya ada special dispensasi untuk alas kaki dan mandi. Jadi ada kecenderungan untuk beradaptasi ke lingkungan walaupun ini tidak berarti mengabaikan peraturan yang telah ada.
Sang Buddha juga meninggalkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat digunakan
sebagai standard untuk menilai hal-hal baru. Prinsip ini dikenal sebagai "The
Great Standards".

Dalam buku tersebut juga dibahas mengenai Vinaya tentang uang. Tujuan utama Vinaya tentang penggunaan uang itu dibentuk adalah untuk melindungi bhikkhu dari keserakahan dan rasa mementingkan diri sendiri. Juga untuk melindungi dan mengingatkan bhikkhu tentang bahaya dari perbuatan yang tidak berguna. Jika bhikkhu terus terlibat dalam penggunaan uang, hal ini akan mempengaruhi hidup kebhikkhuannya dan hal ini akan menjadi masalah yang lebih besar.

Dalam kehidupan modern ini, seorang bhikkhu dapat diberikan tiket pesawat dan berkeliling dunia (jika diperlukan) tanpa memegang uang ataupun didampingi oleh dayaka. Caranya? Bhikkhu harus dijemput di airport dan dibantu dalam suasana normal jika beliau diundang oleh umat. (Jika tidak diundang, bhikkhu tidak seharusnya travelling). Dan tentu saja seorang bhikkhu boleh menggunakan postage stamps dan telephone cards yang menambahkan kemudahan dalam melakukan komunikasi.

Buku ini juga mendidik umat awam tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan sehubungan dengan vinaya kebhikkhuan. Sangat saya sarankan bagi rekan-rekan untuk membacanya. Bagi yang berminat untuk membaca, buku ini tersedia di Perpustakaan Manjusri, Ekayana Buddhist Centre, Jakarta. Atau, kalau ada yang ingin personal copy, bisa menghubungi WAVE di www.geocities.com/wave_books/index.html


Regards,
Jenty

No comments:

Post a Comment