Search this blog

Mar 20, 2011

In memoir: Sandy 10 thn

Jakarta, October 29, 2008

Part 1: Email ini saya kirim setelah selesai survey kondisi Sandy. Berkat dukungan teman-teman, kami berhasil mengumpulkan dana utk membantu biaya obat-obatan yang diperlukan oleh Sandy dan juga membelikan makanan bergizi untuk Sandy.

Hari itu, 29 Oktober 2008, saya bertemu dengan keluarga Vandana Putra (Sandy) di depan lobby RS Jantung Harapan Kita. Sandy juga ada bersama mereka.
Sandy adalah anak usia 10 thn yang menderita kelainan jantung bawaan, sejak lahir.
Walaupun sudah mendengar tentang kondisi Sandy, saya agak kaget juga ketika bertemu Sandy. Mukanya pucat, matanya merah dan bibirnya sudah mulai membiru. Harusnya hari ini Sandy akan dioperasi tetapi karena Sandy batuk-batuk dan menurut dokter ada sedikit infeksi, operasi ditunda sampai dengan hari Minggu, 2 November 2008.
 
Menurut Suzana, yang selama ini selalu membantu keluarga Sandy; akan dilakukan operasi bypass jantung. Karena keluarga Sandy adalah keluarga miskin, mereka mendapatkan kartu jaminan kesehatan masyarakat dari pemerintah. Mereka dibebaskan dari biaya rumah sakit, mencakup biaya operasi, biaya kamar dan biaya lain-lain, kecuali obat-obatan. Obat-obatan harus dibeli sendiri dan kemungkinan besar biayanya bisa mencapai Rp 30-50 juta, tergantung situasi pada saat itu, apakah operasi berjalan dengan lancar, ada komplikasi atau tidak.
Operasi bypass jantung adalah operasi besar dan kami senang juga mendengar bahwa semua akan ditanggung oleh pemerintah.
 
Akan tetapi, obat-obat yang diperlukan untuk mendukung operasi itu cukup mahal karena semuanya merupakan obat patent dan belum ada versi generiknya (info ini menurut dokter Poppy yang merawat Sandy, dokter ini telah merawat Sandy sejak 10 thn yang lalu, ketika Sandy masih bayi sampai saat ini).
 
Teman-teman yang baik hati, kami ingin membantu Sandy supaya bisa sembuh dan untuk itu kami butuh support dari teman-teman sekalian.
Kami dari Dana Kemanusiaan Dharmajala akan membuka kotak dana untuk Sandy, mengumpulkan dana agar Sandy bisa sembuh. Selama ini, Sandy sering kecapekan, kalau jalan tidak bisa lama, harus duduk dan tidak leluasa bersosialisasi seperti anak seusianya.
Operasi bypass jantung sudah cukup umum dilakukan dan tingkat keberhasilan selama ini cukup tinggi. Kemurahan hati teman-teman akan membantu kesembuhan Sandy.
 
Dalam hal penyaluran dana, DKD akan dibantu oleh Suzana, sukarelawan yang membantu keluarga Sandy selama ini. Mereka tinggal di daerah Cikarang. Obat-obatan harus dibeli dengan sistem cash karena mereka menggunakan fasilitas kartu JAMKESMAS. Penyaluran dana akan dibantu oleh Susan (panggilan Suzana), semua data pengeluaran uang akan direcord, untuk kemudian diserahkan kepada DKD.
 
Teman-teman, Sandy pantas kita bantu. Selain umurnya yang masih muda, daya juangnya juga luar biasa. Sandy sempat murung 2 hari ini karena takut. Kami berhasil memberikan keyakinan kepada Sandy bahwa prosedur yang harus dijalani adalah prosedur normal yang sudah sering dilakukan oleh pasien lain yang tingkat kesuksesannya cukup tinggi. Tetapi tetap saja, Sandy butuh support berupa obat-obatan.


Jakarta, November 21, 2008

Part 2: Email ini saya kirim ke milis ketika Sandy meninggalkan kita semua.

Teman-teman, Sandy sudah tiada. Tepatnya kemarin sore, jam 3.30pm. Terjadi pendarahan hebat waktu dibedah dan jantungnya lengket. Supaya pendarahan tidak menyebar dokter memutuskan menutupnya kembali tapi hanya kulitnya saja yang ditutup, setelah itu kondisinya kritis di ruang ICU.  Akhirnya Sandy tidak kuat lagi dan meninggalkan kita semua.
 
Saya ingin berbagi cerita tentang Sandy. Ketika pertama kali bertemu dengan Sandy, saya terkejut melihat bibirnya yang memucat kehitaman, matanya yang merah dan cekung. Jantung Sandy berlubang, jadi antara darah bersih dan darah kotor sudah bercampur. Itu juga yang menyebabkan bibirnya kehitaman. Sandy tersenyum malu-malu. Ketika saya jabat tangannya dan saya ajak makan donat, Sandy dengan gembira memilih donat kesukaannya dan makan seolah-olah itu donat paling lezat di dunia. Keceriaannya sudah memotivasi saya untuk mencarikan dana agar Sandy bisa sembuh.
 
Sandy ingin menjadi pemain sepakbola karena selama ini Sandy hanya bisa menyaksikan dari kejauhan ketika teman-temannya bermain sepakbola. Sandy takut menjalani operasi bypass karena takut sakit, takut tidak bisa sembuh lagi. Tapi akhirnya Sandy membulatkan tekad menjalankan operasi karena dengan operasi itu ada 2 pilihan yang didapat; menjadi lebih baik atau tidak berhasil. Pada hari Kamis, 20 November 2008, pagi harinya sebelum operasi, Sandy sangat riang, bersikeras untuk mandi sendiri dan senyum terus. Pada teman sekamarnya yang juga harus dioperasi, Sandy mendoakan agar anak itu bisa sembuh. Ketika perawat mendorong ranjang Sandy menuju kamar operasi, Sandy tersenyum dan bilang, "yes, merdeka..........."
Saya tidak tahu, apakah merdeka itu maksudnya bahwa Sandy akan merdeka dari semua penderitaannya sebagai anak kecil yang menderita kelainan jantung bawaan....
 
Sandy.... anak itu tidak pernah mengeluh. Hari itu, ketika kami berjalan dari lobby rumah sakit, mencari tempat duduk agar bisa ngobrol, Sandy berjalan dengan pelan dan sedikit-sedikit berhenti, karena capek. Sandy telah hidup dengan kelainan jantung ini sejak kecil dan sudah terbiasa. Saya berusaha menyembunyikan rasa iba melihat keadaannya. Sedih sekali.
 
Teman-teman, belajar dari Sandy, kita semua harus tetap berjuang untuk hidup. Hidup ini penuh dengan masalah, penuh dengan konflik. Kita tidak boleh lari dari masalah. Masalah itu harus dihadapi. Sandy memilih menghadapi meja operasi dengan harapan setelah sembuh bisa menjadi pemain sepakbola. Sayangnya semua tidak berjalan seperti apa yang diinginkan Sandy. Saya berharap, dengan kebaikan hatinya selama ini, Sandy dapat terlahir kembali sebagai manusia dan memiliki kesempatan untuk mengejar impian-nya.
 
Suzan bilang bahwa wajah Sandy ketika meninggal sangat bagus. Tersenyum.
Sandy akan dikubur hari ini di pemakaman cikarang jam 11am. Para donatur mendapatkan ucapan terima kasih atas perhatiannya kepada Sandy. Semoga Sandy terlahir kembali ke alam yang lebih baik, semoga Sandy berbahagia.
Suzan sangat baik hati, telah membantu keluarga Sandy dan menjaga Sandy dengan penuh kasih, seperti anaknya sendiri. Suzan, kalau sempat baca email ini, jangan sedih lagi ya, Sandy kecil telah memberikan banyak inspirasi pada kita semua. Sandy yang tabah, sandy yang tidak pernah mengeluh, sandy yang doyan makan....(apa juga Sandy makan, sate, donat, suzan yang paling tahu).
 
Mari kita semua, bersama-sama melakukan pelimpahan jasa kepada Sandy, atas semua perbuatan baik yang kita lakukan hari ini, Jumat, 21 November 2008, hari dimana jenazah Sandy akan dikuburkan di pemakaman cikarang.

No comments:

Post a Comment